Perihal Senja

 Senja datang dengan pelan dan perlahan,

Menyapu langit dengan warna keemasan,

Sinar matahari beranjak pergi menghilang,

Menyisakan pesona senja yang memikat hati.

Di ufuk barat, warna-warni terhampar,

Merah, jingga, dan kuning yang terang benderang,

Seperti lukisan indah yang mengagumkan,

Menghiasi langit dengan keindahan tiada tara.

Angin senja berbisik di telinga,

Membawa aroma bunga dan segarnya dedaunan,

Seperti lirih cinta yang mengalun indah,

Menyentuh jiwa dengan lembut dan penuh harapan.

Di antara gemericik sungai dan dedaunan berguguran,

Senja membawa kedamaian yang abadi,

Seperti pelukan hangat di akhir hari,

Menghapus lelah, memeluk hati yang resah.

Senja adalah waktu untuk merenung,

Mengenang perjalanan hidup yang telah dilalui,

Seperti cerita yang tertulis dalam setiap langkah,

Melambangkan keindahan dan kenangan yang tak terlupakan.

Senja memberikan kesempatan untuk merajut impian,

Mendengarkan bisikan hati yang terpendam,

Seperti lembutnya sinar senja yang memeluk,

Memberi harapan baru di setiap senyum senja.

Oh, senja yang mempesona, engkau sungguh luar biasa,

Dengan pesonamu yang memikat setiap insan,

Di dalam hati, engkau meninggalkan bekas yang mendalam,

Senja, kau adalah keajaiban di akhir hari yang tak tergantikan.